Selasa, 26 Februari 2013

Sistem Telekomunikasi (Transmition) (Semester 2)


TRANSMITION

I. Pengenalan Sistem Transmisi

Sistem transmisi adalah hal-hal yang berkaitan dengan penyaluran informasi, baik itu suara, tulisan, gambar maupun data.

II. Pengertian Transmisi
Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam jaringan, semua media yang dapat menyalurkan gelombang listrik atau elektromagnetik atau cahaya dapat dipakai sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman dan penerimaan data. Pilihan media transmisi (pengirim) untuk keperluankomunikasi data tergantung pada beberapa faktor, seperti harga, performance jaringan yang dikehendaki, ada atau tidaknya medium tersebut.
 Data-data pada jaringan dapat ditransmisikan melalui 3 media
a.       Copper media (media tembaga)
b.      Optical Media (media optik)
c.       Wireless Media (media tanpa kabel)

Secara garis besar media transmisi terdiri dari:

 Media Guided
ü
1. Twisted Pair
2. Coaxial cable
3. Serat Optik

Guided media menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas secara fisik, meliputi twisted-pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan fiber-optic cable (kabel serat optik). Sinyal yang melewati media-media tersebut diarahkan dan dibatasi oleh batas fisik media. Twisted-pair dan coaxial cable menggunakan konduktor logam yang menerima dan mentransmisikan sinyal dalam bentuk aliran listrik. Optical fiber/serat optik menerima dan mentransmisikan sinyal data dalam bentuk cahaya.

Media Unguidedü

Unguided media atau komunikasi tanpa kabel (wireless) mentransmisikan gelombang elektromagnetik tanpa menggunakan konduktor secara fisik. Sinyal dikirimkan secara broadcast melalui udara (atau air, dalam beberapa kasus).

  1. Gelombang Mikro Terrestria
Deskripsi Fisik
 • Tipe antena gelombang mikro yang paling umum adalah parabola 'dish'. 
             • Ukuran diameternya biasanya sekitar 3 m. 
• Antena pengirim memfokuskan sinar pendek agar mencapai transmisi garis pandang antena penerima. 
• Antena gelombang mikro biasanya ditempatkan pada ketinggian tertentu diatas tanah untuk memperluas jarak antara antena dan mampu menembus batas. 
• Untuk mencapai transmisi jarak jauh, diperlukan beberapa menara relay gelombang mikro, dan penghubung gelombang mikro titik ke titik dipasang pada jarak tertentu.

Aplikasi
Kegunaan sistem gelombang mikro yang utama adalah dalam jasa telekomunikasi long-haul, sebagai alternative untuk coaxial cable atau serat optic. Fasilitas gelombang mikro memerlukan sedikit amplifier atau repeater daripada coaxial cable pada jarak yang sama, namun masih memerlukan transmisi garis pandang. Gelombang mikro umumnya dipergunakan baik untuk transmisi televisi maupun untuk transmisi suara. Pengguna gelombang mikro lainnya adalah untuk jalur titik-titik pendek antara gedung. Ini dapat digunakan untuk jaringan TV tertutup atau sebagai jalur data diantara Local Area Network. Gelombang mikro short-haul juga dapat digunakan untuk aplikasi-aplikasi khusus. Untuk keperluan bisnis dibuat jalur gelombang mikro untuk fasilitas telekomunikasi jarak jauh untuk kota yang sama, melalui perusahaan telepon local.

Krakteristik-karakteristik transmisi
Transmisi gelombang mikro meliputi bagian yang mendasar dari spectrum elektromagnetik. Frekuensi yang umum di gunakan untuk transmisi ini adalah rentang frekuensi sebesar 2 sampai 40 GHz. Semakin tinggi frekuensi yang digunakan semakin tinggi potensial bandwidth dan berarti pula semakin tinggi rate data-nya. Sama halnya dengan beberapa sistem transmisi, sumber utama kerugian adalah atenuansi. Sehingga repeater dan amplifier ditempatkan terpisah jauh dari sistem gelombang mikro biasanya 10 sampai 100 km. Atenuansi meningkat saat turun hujan khusunya tercatat diatas 10 GHz. Sumber gangguan-gangguan yang lain adalah interferensi. Dengan semakin berkembangnya popularitas gelombang mikro, daerah transmisi saling tumpang tindih dan interferensi merupakan suatu ancaman. Karena itu penetapan band frekuensi diatur dengan ketat.

2. Gelombang Mikro Satelit
Satu antena mikrogelombang dilancarkan dalam orbit geopegun (35,800 Km) dari bumi. Orbit ini bergerak sama dengan kelajuan bumi.Satu alat (transponder) yang menerima gelombang yang lemah dari bumi, membesarkan isyarat tersebut dan menghantar semula ke bumi.Di bumi terdapat satu stesyen yang mempunyai piring khas untuk menghantar atau menerima isyarat dari salelit. Komunikasi satelit mirip dengan line-of-sight microwave, hanya saja salah satu stasiunnya, yaitu satelit, mengorbit di atas bumi. Satelit berfungsi seperti antena dan repeater yang sangat tinggi.

Deskripsi fisik
Satelit komunikasi adalah sebuah stasiun relay gelombang mikro. Dipergunakan untuk menghubungkan dua atau lebih transmitter/receiver gelombang mikro pada bumi, yang dikenal sebagai stasiun bumi atau ground station. Satelit menerima transmisi diatas satu band frekuensi (uplink), amplifier dan mengulang sinyal-sinyal, lalu mentransmisikannya ke frekuensi yang lain (downlink). Sebuah satelit pengorbit tunggal akan beroperasi pada beberapa band frekuensi, yang disebut sebagai transponder channel, atau singkatnya transponder.
Ada dua konfigurasi umum untuk komunikasi satelit yang popular yaitu:
• Satelit digunakan untuk menyediakan jalur titik-ke titik diantara dua antena dari dua stasiun bumi
• Satelit menyediakan komunikasi antara satu transmitter dari stasiun bumi dan sejumlah receiver stasiun bumi.
Agar komunikasi satelit bisa berfungsi efektif, biasanya diperlukan orbit stasioner dengan memperhatikan posisinya diatas bumi. Sebaliknya, stasiun bumi tidak harus saling berada digaris pandang sepanjang waktu. Untuk mrnjadi stasioner, satelit harus memiliki periode rotasi yang sama dengan periode rotasi bumi. Kesesuaian ini terjadi pada ketinggian 35.784 km. Dua satelit yang menggunakan band frekuensi yang sama, bila keduanya cukup dekat, akan saling mengganggu. Untuk menghindari hal ini, standar-standar terbaru memerlukan 4 derajat ruang.

Aplikasi
• Distribusi siaran televise
• Transmisi telepon jarak jauh
• Jaringan bisnis swasta
Karakteristik komunikasi satelit 
-          Akibat jarak yang panjang terdapat penundaan penyebaran (propagation delay) kira-kira seperempat detik dari transmisi dari suatu stasiun bumi untuk di tangkap oleh stasiun bumi lain. 
-          Gelombang mikro merupakan sebuah fasilitas penyiaran, dan ini sudah menjadi sifatnya. Bebarapa stasiun dapat mentransmisikan ke satelit, dan transmisi dari satelit dapat diterima oleh beberapa stasiun.

Karakteristik-karakteristik Transmisi
Jangkauan transmisi optimum untuk transmisi satelit adalah berkisar pada 1 sampai 10 GHz. Dibawah 1 GHz, terdapat derau yang berpengaruh dari alam, meliputi derau dari galaksi, matahari, dan atmosfer, serta interferensi buatan manusia, dari berbagai perangkat elektronik. Diatas 10 GHz, sinyal-sinyal akan mengalami atenuansi yang parah akibat penyerapan dan pengendapan di atmosfer.

Saat ini sebagian besar satelit menyediakan layanan titik ke titik dengan menggunakan bandwidth frekuensi berkisar antara 5,925 sampai 6,425 GHz untuk transmisi dari bumi ke satelit (uplink) dan bandwidth frekuensi 4,7 sampai 4,2 GHz untuk transmisi dari satelit ke bumi (downlink). Kombinasi ini di tunjukkan sebagai band 4/6 GHz. Patut dicatat bahwa frekuensi uplink dan downlink berbeda. Sebuah satelit tidak dapat menerima dan mentransmisi dengan frekuensi yang sama pada kondisi operasi terus-menerus tanpa interferensi. Jadi, sinyal-sinyal yang diterima dari suatu stasiun bumi pada satu frekuensi harus ditransmisikan kembali dengan frekuensi yang lain.

Band 4/6 GHz berada dalam zona optimum 1 sampai 10GHz, namun menjadi penuh. Frekuensi-frekuensi lain pada rentang tersebut tidak tersedia karena interferensi juga beroperasi pada frekuensi-frekuensi itu, biasanya gelombang mikro terrestrial. Karenanya, band 12/14 lebih dikembangkan lagi (uplink:14 sampai 14,5 GHz ; downlink: 11,7 sampai a4,2 GHz). Pada band frekuensi ini, masalah-masalah mulai datang. Untuk itu, digunakan stasiun bumi penerima yang lebih kecil sekaligus lebih murah. Ini untuk mengantisipasi band ini juga menjadi penuh, dan penggunanya dirancang untuk band 19/29 GHz. (uplink 27,5 sampai 31.0 GHz; downlink: 17,7 sampai 21,2 GHz). Band ini mengalami masalah-masalah atenuansi yang lebih besar namun akan memungkinkan band yang lebih lebar (2500 MHz sampai 500 MHz).

3. Radio Broadcast
Deskripsi fisik
Perbedaan-perbedaan utama diantara siaran radio dan gelombang mikro yaitu, dimana siaran radio bersifat segala arah (broadcast) sedangkan gelombang mikro searah (point-to-point). Karena itu, siaran radio tidak memerlukan antena parabola, dan antena tidak perlu mengarah ke arah persis sumber siaran

Aplikasi
Radio merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menangkap frekuensi dalam rentang antara 3 kHz sampai 300 GHz. Kita menggunakan istilah yang tidak formal siaran radio untuk band VHF dan sebagian dari band UHF: 30 MHz sampai 1 GHz. Rentang ini juga digunakan untuk sejumlah aplikasi jaringan data.
Karakteristik-karakteristik Transmisi

Rentang 30 MHz sampai 1 GHz merupakan rentang yang efektif untuk komunikasi broadcast. Tidak seperti kasus untuk gelombang elektromagnetik berfrekuensi rendah, ionosfer cukup trasparan untuk gelombang radio diatas 30 MHz. jadi transmisi terbatas pada garis pandang, dan jarak transmitter tidak akan mengganggu satu sama lain dalam arti tidak ada pemantulan dari atmosfer. Tidak seperti frekuensi yang lebih tinggi dari zona gelombang mikro, gelombang siaran radio sedikit sensitive terhadap atenuansi saat hujan turun. Karena gelombangnya yang panjang maka, gelombang radio relative lebih sedikit mengalami atenuansi.
Sumber gangguan utama untuk siaran radio adalah interferensi multi-jalur. Pantulan dari bumi, air, dan alam atau obyek-obyek buatan manusia dapat menyebabkan terjadinya multi-jalur antar antena. Efek ini nampak jelas saat penerima TV menampilkan gambar ganda saat pesawat terbang melintas.

4. Infra Merah
Komunikasi infra merah dicapai dengan menggunakan transmitter/receiver (transceiver) yang modulasi cahaya yang koheren. Transceiver harus berada dalam jalur pandang maupun melalui pantulan dari permukaan berwarna terang misalnya langit-langit rumah. Satu perbedaan penting antara transmisi infra merah dan gelombang mikro adalah transmisi infra merah tidak dapat melakukan penetrasi terhadap dinding, sehingga masalah-masalah pengamanan dan interferensi yang ditemui dalam gelombang mikro tidak terjadi. Selanjutnya, tidak ada hal-hal yang berkaitan dengan pengalokasian frekuensi dengan infra merah, karena tidak diperlukan lisensi untuk itu. Pada handphone dan PC, media infra merah ini digunakan untuk mentransfer data tetapi dengan suatu standar atau protocol tersendiri yaitu protocol IrDA. Cahaya infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak pada spektruk elektromagnetik dengan panjang gelombang diatas panjang gelombang cahaya merah.

Aplikasi nyata media transmisi wireless yang sering kita jumpai
Radio Frequency Allocation Dikenal juga sebagai radio komunikasi. Dibagi dalam beberapa range frekuensi yang diatur pemerintah.

VLF (Very Low Frequency) dan LF (Low Frequency)
Sinyal-sinya ini dipropagasikan sangat dekat dengan permukan bumi, tidak dapat melewati objek yang padat dan digunakan dalam navigasi radio jarak jauh.

MF (Medium Frequency) dan HF (High Frequency)
Sinyal-sinyal ini dikirimkan lewat udara dan memantul kembali ke bumi. Digunakan untuk komunikasi jarak jauh.

VHF (Very High Frequency) dan UHF (Ultra High Frequency)
Sinyal-sinyal ini biasanya dikirimkan secara line of sight. Digunakan pada terrestrial, satellite dan komunikasi dengan radar.

EHF (Extremely High Frequency) dan SHF (Super High Frequency)
Digunakan untuk berkomunikasi dengan objek di luar atmosfir bumi.

Terrestrial Microwave
Microwave tidak dapat mengikuti bentuk bumi sehingga memerlukan transmisi line-of-sight. Yaitu transmisi mengikuti garis lurus. Jarak yang bisa dilingkupi oleh sinyal tersebut tergantungdari besar dan tinggi antena.
Sinyal microwave berpropagasi satu arah pada satu waktu, sehingga dua frekuensi diperlukan untuk komunikasi dua arah.


1. Gelombang mikro terrestrial
2. Gelombang mikro Satelit
3. Radio broadcast
4. Infra merah


Gelombang pada media guided dipandu sepanjang media yang secara fisik tampak kasat mata. Sedangkan, media unguided merupakanmedia untuk mentransmisikan gelombang elektromanetik, tetapi tidak memandunya. Contoh atmosfer dan ruang angkasa
Karakteristik dan mutu suatu transmisi data ditentukan oleh karakteristik media dan karakteristik sinyal. Untuk unguided, lebih ditentukan oleh kualitas sinyal yang dihasilkan melalui antena transmisi dibandinkan oleh medianya sendiri. Umumnya sinyal-sinyal pada frekuensi rendah menyebar, pada frekuensi tinggi, dapat fokus langsung (directional beam).

A. Copper Media
Copper media merupakan semua media transmisi data yang terbuat dari bahan tembaga. Orang biasanya menyebut dengan nama kabel. Data yang dikirim melalui kabel, bentuknya adalah sinyal-sinyal listrik (tegangan atau arus) digital.
Jenis-jenis kabel yang dipakai sebagai transmisi data pada jaringan :

1. Coaxial Cable
 Cable membawa sinyal data dengan range frekuensi yang lebih tinggi daripada twisted-pair cable. Coax memiliki satu konduktor metal (biasanya tembaga) yang terbungkus dalam selubung isolator, yang terbungkus lagi dalam lapisan luar dari metal. Lapisan metal ini berfungsi sebagai pelindung dari noise dan konduktor kedua yang melengkapi rangkaian. Konduktor ini juga terbungkus dalam pelindung isolater, dan seluruh kabel dilindungi oleh pembungkus plastik. Ditanam di dalam tanah atau di dasar laut untuk
perhubungan antara benua. Contoh kegunaannya seperti talian telefon dan talian kabel TV.

Deskripsi Fisik Coaxial Cable
• Terdiri dari 2 konduktor slindris yang mengelilingi suatu kawat konduktor dalam tunggal.
• Konduktor bagian dalam dibungkus baik dengan konduktor bagian jaring maupun penyekat dalam.
• Konduktor bagian luar dilindungi oleh suatu selubung pelindung.
• Diameter mulai 1-2,5 cm, konstruksi melingkar sehingga tahan terhadap interferensi dan crosstalk.
• Dapat digunakan untuk jarak lebih jauh dan mendukung beberapa stasiun dalam sebuah jalur dipakai banyak user.

Aplikasi
• Distribusi Siaran Televisi
• Transmisi telepon jarak jauh
• Penghubung sistem komputer jangkauan pendek
• Local Area Nietwork

Karakteristik Transmisi
• Untuk mentransmisikan sinyal analog maupun digital
• Frekuensi lebih baik dibandingkan Twisted pair
• Tahan terhadap interferensi dan crosstalk, karena dilindung dan konstruksi melingkar
• Gangguan berupa atenuasi, derau suhu, derau intermodulasi
• Untuk transmisi sinyal analog jarak-jauh perlu amplifier setiap bbrp kilometer, dan lebih dekat lagi jika menggunakan frekuensi yang lebih tinggi.

Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar.
Ada 4 jenis kabel coaxial, yaitu :
  • Thinnet atau RG-58 (10Base2)

  • Thicknet atau RG-8 (10Base5).

  • RG-59

  • RG-6

Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor. Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah lebih murah dari pada kabel fiber optic dan jarak jangkauannya cukup jauh dari kabel jenis UTP/STP yang menggunakan repeater sebagai penguatnya. Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi, baik installasi konektor maupun kabel. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan.
2. Twisted-Pair cable
Twisted Pair terdiri dari 2 jenis  :
·      Shielded Twisted Pak (STP)
·                     Unshielded Twisted Pair (UTP)

Kabel ini terdiri dari 4 pasang kabel yang dipilin (twisted pair), instalasinya mudah, harganya relatif murah dan cukup handal.:

Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Keuntungan menggunakan kabel STP adalah lebih tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar. Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi (terutama masalah grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m .

Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Keuntungan menggunakan kabel UTP adalah murah dan mudah diinstalasi. Kekurangannya adalah rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik, dan jarak jangkauannya hanya 100m.
Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu :

• Kategori 1 (Cat-1).
Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data.

• Kategori 2 (Cat-2).
Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.

• Kategori 3 (Cat-3).
Sering disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin dengan impedansi 100 Ω dan berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.




• Kategori 4 (Cat-4).
Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps.
• Kategori 5 (Cat-5).
Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m.

Deskripsi Fisik Twisted Pair
-  Terdiri dari 2 kawat yang disekat yg disusun spiral beraturan
- Sepasang kawat bertindak sebaai satu jalur komunikasi tunggal.
-  Dibundel dlm sebuah sarung pelindung yg keras
 - Kabel yang berpasangan memiliki ketebalan sekitar 0,4- 0,9 mm

Aplikasi
• Jaringan telepon
• Pensinyalan digital
• LAN, rate data sekitar 10 Mbps

Karakteristik Transmisi
• Untuk transmisi analog dan digital
• Untuk transmisi analog diperlukan amplifier kira-kira 5-6 km
• Untuk digital diperlukan repeater sekitar 2-3 km
• Terbatas dalam hal jarak, bandwith dan rate data
• Rentan terhadap interferensi dan derau


B. Optical Media
Optical fiber terbuat dari kaca atau plastik dan mentransmisikan sinyal dalam bentuk cahaya. Suatu fiber terbuat dari dua plastik atau gelas dengan ukuran silinder yang berbeda. Silinder luar disebut cladding (dengan density yang lebih rendah) dan silinder di bagian dalam disebut core. Untuk memahami pengiriman data yang dilakukan optical fiber kita perlu memahami pembiasan (refraksi) dan pemantulan (refleksi) cahaya. Saat suatu cahaya mencapai interface antara dua media dengan density yang berbeda, sinar tersebut dapat dipantulkan ataupun dibiaskan. Jika sudut datang (sudut datangnya cahaya terhadap garis yang tegak lurus permukaan) lebih kecil dari sudut kritis (critical angle, sudut ini didapat dari perbandingan density dua media tersebut) maka cahaya akan dibiaskan. Jika sudut datang lebih besar dari sudut kritis maka cahaya akan dipantulkan.

Ada tiga jenis kabel fiber optic yang biasanya digunakan, yaitu single mode, multi mode dan plastic optical fiber yang berfungsi sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya. Dari transmitter^ receiver, yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan sebaliknya, dalam bentuk light-emitting diode ataupun laser. Kabel fiber optic single mode merupakan fiber glass tunggal dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu jenis transmisi yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh, dan membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektrum yang lebih kecil. Kemampuan kabel jenis single mode dalam mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis multimode, karena memiliki core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpang tindih.


Kabel fiber optic multimode terbuat dari fiberglass dengan diameter lebih besar, yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak menengah. Apabila jarak yang ditempuh lebih dari 3000 kaki, akan terjadi distorsi sinyal pada sisi penerima yang mengakibatkan transmisi data menjadi tidak akurat. Sedang plastic optical’fiber adalah kabel berbasis plastik terbaru yang menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak pendek dengan biaya yang jauh lebih murah. Saat ini, fiber optic telah digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical layer telekomunikasi atau jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistem keamanan yang menggunakan Closed Circuit Television (CCTV), dan lain sebagainya Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang sangat kecil (skala mikron).Biasanya dikenal dengan nama fibre optic (serat optic). Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah).
Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua fiber, satu berfungsi untuk Transmit (Tx) dan satunya untuk Receive (Rx) sehingga komunikasi dengan fibre optic bisa terjadi dua arah secara bersama-sama (full duplex).


Keuntungan Penggunaan Fiber Optik
1. Ketahanan terhadap noise
2. Lebih sedikit penguatan sinyal
3. Bandwidth yang lebih besar
• Kekurangan Penggunaan Fiber Optik
1. Biaya lebih tinggi
2. Instalasi lebih rumit
3. Rapuh. Secara fisik serat kaca lebih mudah rusak daripada kabel tembaga




Deskripsi Fisik
• Sangat tipis, tapi kemampuan memandu sangat tinggi
• Terbuat dari beberapa jenis kaca dan plastik
• Jenis serat kaca: ultrapure fused silica, higer-loss multicomponent.
• Memiliki bentuk silindris terdiri dari 3 bagian, yaitu: inti, cladding (pelapis:kaca/plastik yang berbeda dg inti) dan selubung
• Diameter inti sekitar 8- 100 mikro meter
• Lapisan terluar disebut jaket untuk melindungi terhadap kelembaban, goresan, jepitan dan bahaya lainnya

Keunggulan
• Kapasitas lebih besar
• Ukuran lebih kecil dan bobot ringan
• Atenuasi rendah
• Isolasi elektromagnetik, tidak mudah diserang interferensi, derau, crosstalk.
• Jarak repeater lebih besar

Aplikasi
• Long-Haul Trunk: 1500 km dengan kapasitas 20- 60 ribu canel suara.
• Metropolitan Trunk, 12 km dengan kapasitas 10 ribu chanel suara dalam satu kelompok trunk 
• Subscribe loop, langsung dari sentral ke pelangan
• LAN

Karakteristik Transmisi
• Cahaya dari suatu sumber memasuki inti plastik atau kaca yang berbentuk melingkar.
• Sinar pada sudut tumpul dipantulkan dan disebarkan sepanjang serat. Sinar-sinar lain diserap oleh bahan-bahan yang mengeliling bentuk penyebaran ini disebut (step-index multimode)
• Terdapat dua sumber cahaya: LED (Light Emiting Dioda) dan ILD (Injection Laser Dioda)


C. Wireless Network
Saat ini sudah banyak digunakan jaringan tanpa kabel (wirelessnetwork), transmisi data menggunakan sinar infra merah atau gelombang mikro untuk menghantarkan data. Walaupun kedengarannya praktis, namun kendala yang dihadapi disini adalah masalah jarak, bandwidth, dan mahalnya biaya. Namun demikian untuk kebutuhan LAN di dalam gedung, saat ini sudah dikembangkan teknologiwireless untuk Active Hub ( Wireless Access Point) dan Wireless LAN Card (pengganti NIC), sehingga bisa mengurangi semrawutnya kabel transmisi data pada jaringan komputer. Wireless Access Point juga bisa digabungkan (up-link) dengan ActiveHub dari jaringan yang sudah ada.

                               
Media transmisi wireless menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi. Biasanya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 2.4 Ghz dan 5 Ghz. Data-data digital yang dikirim melaluiwireless ini akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik ini.
III. Pertimbangan Memilih Media Transmisi
Pertimbangan untuk memilih media transmisi yang tepat untuk melaksanakan komunikasi adalah :
  1. Harga dan ketersediaan media transmisi
  2. Performance jaringan yang dikehendaki (dari sudut faktor teknik :)
  1. Kemampuan menghadapi gangguan magnetis maupun elektris dari luar
  2. Lebar jalur (bandwith) dan jangkauan jarak yang hendak dicapai.
  3. Kecepatan transmisi yang dibutuhkan

IV. Jenis – Jenis Media Transmisi
Media transmisi adalah sarana untuk menyalurkan (mengirimkan) informasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Berdasarkan terlihat atau tidak terlihatnya suatu media transmisi, dapat dibedakan atas :
  1. Media transmisi fisik

Media transmisi fisik disebut juga dengan jaringan fisik (network) media penyalur berita telekomunikasi yang menghubungkan dengan para pemakai jasa telekomunikasi sesamanya.ini disebut dengan saluran fisik. Jaringan fisik itu sendiri merupakan media transmisi yang dapat dilihat dan diraba secara fisik keberadaannya.
Dilihat dari cara penempatan-nya  ( pemasangannya ) dibedakan  atas :
a)      Saluran atas tanah
Jaringan ini dipasang diatas tanah dengan cara menggantungnya pada tempat-tempat tinggi seperti tiang-tiang telephone.

b)      Saluran bawah tanah
Jaringan ini ditanam ditanah, kabel dengan jenis jaringan seperti ini memerlukan mutu isolasi yang tinggi (tahan air,tahan tahan kelembaban) Saluran kabel bawah laut (termasuk dalam saluran bawah tanah hanya ditanam didasar laut)
Jaringan bawah tanah Terdiri atas:
v  Tanam langsung : ditanam dengan menggali tanah,kemudian kabel ditanam kembali seperti kabel telephone bawah tanah. Jaringan ini biayanya mahal,karena dalam pelaksanaannya haruslah memenuhi syarat tertentu.
v  Kabel Duct : kabel dimasukan ke dalam pipa, kemudian pipa ditanam dibawah permukaan tanah, setelah itu permukaan tanah dicor dengan beton.pipa peralon yang digunakan tahan dengan air dan kelembaban tanah.
v  Kabel laut (submarine cable): kabel ini dipasang dibawah permukaan laut . jenis kabel ini berisolasi sangat kuat untuk keperluan menyalurkan berita telekomunikasi.contoh: kabel laut yang menghubungkan Jakarta-Singapura. Sistem ini dikenal dengan SKKL(Sistem Komunikasi Kabel Laut).kabel laut bukan terbuat dari koaksial tetapi dari serat optik.

Dilihat dari cara dan bahan pembuatannya dibedakan atas :
  1. Saluran kabel terbuka ( open wire )
Open wire : saluran ini dibuat dari kawat tembaga atau kawat besi tanpa pembungkus (isolasi).lebih banyak digunakan untuk saluran lokal(dalam kota).ada juga yang terbuat dari baja dilapisi tembaga, jaringan dengan kawat berlapis tembaga ini untuk saluran antar kota.
  1. Saluran kabel terpilin ( twisted copper wire )
Twisted copper wire : kawat yang terpilin dalam satu selongsong kabel.masing-masing kabel terbungkus terpisah agar tidak terjadi induksi antar kabel.pemasangan kabel berpasangan ini biasanya digatungkan pada tiang-tiang telephone sehingga disebut kabel gantung.
  1. Saluran kabel koaksial ( coaxial wire )
Coaxial cable : kabel ini terbuat dari dua buah konduktor (penghantar).kabel ini berkapasitas besar,yang dipakai untuk menyalurkan lalulintas telekomunikasi yang padat.
  1. Saluran kabel serat optik ( fibre optic )
Fibre optic : kabel ini hasil penemuan teknologi baru dalam media transmisi.
  1. Media transmisi non fisik
Media ini juga disebut juga media transmisi radio, karena menggunakan gelombang radio sebagai penyalur informasi.informasi ditumpangkan melalui gelombang radio yang dipancarkan oleh stasiun pemancar (Transmitter = Tx) dan diterima oleh pesawat penerima (Receiver = Rx)
Dapat dibedakan atas :
  1. Transmisi radio terrestrial
Transmisi terresterial (terra = bumi) merupakan gelombang radio yang masuk merambat tidak jauh dan sejajar dengan permukaan bumi (tanah).
Mis: dua stasiun radio yang berada di kota yang sama, bekerja pada frekuensi yang berlainan agar tidak saling mengganggu.
Frekuensi : banyaknya getaran yang melewati titik tertentu pada suatu interval waktu.(biasanya 1 detik)
  1. Transmsis radio satelit

Transmisi satelit menggunakan satelit sebagai repeater stasiun pengulangnya. Contohnya : satelit PALAPA berfungsi sebagai repeater dalam jaringan SKSD di Indonesia.pada dasarnya cara kerja transmisi satelit sama dengan transmisi gelombang.
V. Media Transmisi Wireless (Nirkabel) Pada Media Komunikasi Data

1.      Lapisan – Lapisan Menurut OSI

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for Open Networking adalah sebuah model arsitektur jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standarization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri meruakan singkatan dari (Open System Interconnection). Model ini disebut juga dengan "Model Tujuh Lapis OSI" (OSI Seven Layer Models).


·         Application berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
·         Presentation berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.
·         Session berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, level ini juga dilakukan resolusi nama.

Transport berfungsi untuk memecah data kedalam paket-paket data seta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.

Network berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melaluiinternetworking dengan menggunakan routerdan switch layer-3.
Data Link Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub,bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control(MAC).

Physical berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitek jaringan (Ethernet atauToken Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
v  Lapisan Fisikal (Physical Layer)
Secara umum Physical Layers menyediakan sarana untuk transportasi di seluruh jaringan media bit yang menyusun kerangka Data Link layer. Lapisan ini menerima sebuah frame lengkap dari lapisan Pengiriman frame di media local memerlukan unsur lapisan berikut: Fisik media dan konektor terkait; sebuh representasi bit pada media Encoding data dan control informasi Pemancar dan Penerima sikkuit pada perangkat jaringan. Ada tiga bentuk dasar media jaringan pada data yaitu:

Kabel Tembaga (Copper Cable)


Untuk media kabel tembaga, sinyal-sinyal adalah pola pulsa elektrik.

Fiber
                              
Untuk Serat, Pola Sinyal Cahaya Wireless



Untuk media wireless, sinyal-sinyal adalah pola transmisi radio.



Yang akan dibahas secara khusus pada sub bab berikutnya adalah media transmisi wireless (nirkabel) pada komunikasi data.

v  Distori Pada Transsmisi Onwire
Gangguan dalam penyampaian suatu informasi dengan mempergunakan kabel dapat dibedakan atas :
  1. Random : gangguan yang  tidak dapat diramalkan terjadinya
  1. Derau panas ( thermal noise )
Thermal noise : derau yang disebabkan oleh gerakan –gerakan elektron dalam komponen listrik yang mudah panas

  1. Derau impulse ( impulse noise )
Impulse noise : derau yang timbul karena adanya gangguan pulsa dalam waktu pendek

  1. Bicara silang ( crosstalk )
Crosstalk : gangguan akibat sinyal datang dari pembicara lain

  1. Gema ( echo )
Echo : terpantul kembali suara dengan arah berlawanan arah semula
  1. Perubahan phasa
Perubahan Phasa : selang waktu yang menyebabkan satu gelombang mendahului gelombang yang lain.

  1. Derau intermodulasi ( intermodulation noise )
Intermodulation noise : derau antar modulasi, derau yang timbul dalam kanal tertentu oleh sinyal yang dikirim pada kanal lain.


  1. Phase jitter
Phase Jitter : penggeser fase, alat yang tegangan (arus) outputnya dapat disetel untuk fase yang di-inginkan sesuai dengan tegangan input.
  1. Tak Random ( Sistematis ) : gangguan yang dapat diperhitungkan dan diramalkan terjadinya. Dibedakan atas:
  1. Redaman
Tegangan suatu sinyal berkurang ketika melalui saluran transmisi disebabkan daya yang diserap oleh saluran transmisi.redaman tergantung pada frekuensi sinyal.
  1. Penundaan
Sinyal umumnya terdiri dari banyak frekuensi .masing-masing frekuensi tidak berjalan dengan kecepatan yang sama hingga tiba di penerima pada waktu yang berlainan  tundaan yang terlalu besar dapat mengakibatkan kesalahan pada waktu transmisi data, tidak terganggu pada transmisi suara melainkan transmisi data.
VI.              Distorsi Pada Transmisi Wireless
Gangguan dalam penyampaian suatu informasi tanpa mempergunakan kabel (mempergunakan perambatan gelombang radio) dapat dibedakan atas :
  1. Polarisasi
Pengkutuban arah medan listrik dari suatu gelombang elektromagnetik
  1. Refleksi
Gejala yang memungkinkan gelombang dikembalikan ke medium awal dengan sudut datang dengan sudut pantul yang sama  dalam bidang yang sama
  1. Refraksi
Perubahan arah perambatan gelombang datang karena melewati batas pertemuan suatu media ke media lain dengan kecepatan yang berbeda.refraksi dapat juga terjadi dalam media tunggal disebabkan karakteristik media yang berbeda.
  1. Fading
Gangguan cuaca di udara terhadap perambatan gelombang di radio sehingga penerimaan informasi tidak sempurna.
VII. Metode Transmisi
Metode transmisi dibedakan atas :
  1. Simplex
  2. Half Duplex
  3. Full Duplex

  1. Metode Simplex Pengirim-penerima
data disalurkan hanya ke satu arah.pemancar dan penerima tugasnya tetap.metode ini jarang dipakai untuk sistem komunikasi
contoh : TV.Radio, komunikasi data
  1. Metode Half Duplex
pengirim penerima penerima pengirim Setengah duplex.hubungan yang pengiriman dan penerimaan sinyalnya hanya dapat dilakukan secara bergantian pada saluran yang sama
Contoh : telephone dan walkie talkie
  1. Metode Full Duple
pengirim penerima penerima pengirim Data dikirim dan diterima secara bersamaan. Metode ini dipakai komunikasi data menggunakan saluran sewa atau saluran pribadi
Contoh : telegrap dan telex

VIII.  Mode Transmisi Pada Komunikasi Data

Mode transmisi umumnya terdapat pada sistem komunikasi data, dan dapat dibedakan atas :
  1. Mode transmisi serial
Transmisi serial :
Data dikirimkan satu bit demi satu bit lewat kanal komunikasi yang telah dipilih . misalnya: data dikirim dalam bentuk kode ASCII dengan 7 bit untuk tiap karakter .penerima juga harus menerima data,bit demi bit untuk kode ASCII ,satu informasi karakter terdiri atas 7 bit
Ket : BIT adalah singkatan dari binary digit,yaitu informasi terkecil. Satu bit dapat menyatakan ada atau tidaknya muatan listrik statis dalam memori.( nilai 1= ada pulsa listrik , nilai  0 = tidak adanya pulsa listrik)
  1. Mode transmisi paralel
ASCII (American Standard Code for Information Interchange)
Transmisi pararel :
Data dikirim sekaligus, misalnya 8 kanal komunikasi.Transmisi pararel digunakan bila dikehendaki kecepatan yang tinggi.kanal (jalur) komunikasi penerima harus mempunyai karakteristik yang baik. Dalam pengiriman data secara harus ada data yang sesuai antara pengiriman dan penerimaan agar data yang dikirim bisa ditafsirkan dengan tepat dan benar oleh penerima.
IX.             Karakteristik media transmisi
Karakteristik media transmisi ini bergantung pada:
ü  Jenis alat elektronika
ü  Data yang digunakan oleh alat elektronika tersebut
ü  Tingkat keefektifan dalam pengiriman data
ü  Ukuran data yang dikirimkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar