Selasa, 26 Februari 2013

Sistem Telekomunikasi ( Review Signaling) (Semester 2)


SIGNALING
PENGERTIAN SIGNALING


Pensinyalan (signaling)didefinisikan sebagai pertukaran informasi antar elemen dalam jaringan, yang direalisasikan dalam bentuk kode-kode standar yang telah disepakati
Tujuannya untuk melakukan pembentukan hubungan, pengawasan saluran dan pembubaran hubungan.
Definisi Signaling  Yang dimaksud ‘pertukaran informasi’ adalah saling mengirim pesan pensinyalan (signaling message).Dalam sistem pensinyalan modern seperti Common Channel Signaling (CCS7), disamping fungsi utama di atas, signaling juga meliputi fungsi tambahan seperti manajemen jaringan (network management), aplikasi fitur tambahan (supplementary service), fungsi operasi & pemeliharaan (operations & maintenance) dll.
Pembawa signaling terdiri dari :
  • Physical circuit, yaitu suatu sirkit dimana tidak ada transformasi frekuensi percakapan pada sinyal yang melewatinya.
  • Nonphysical circuit, yaitu suatu sirkit dimana terdapat transformasi frekuensi percakapan ke frekuensi yang lebih tinggi (FDM) atau kedalam bentuk digital (TDM).
  • Signaling networks, yaitu jaringan khusus pembawa informasi signaling.
Tipe signaling terdiri dari :
  • Sinyal DC, yaitu sinyal direct current contoh untuk on-off hook.
  • Sinyal AC, yaitu sinyal arus bolak-balik contohnya sinyal dering.
  • Tone, sinyal berfrekuensi tertentu baik didalam frekuensi speech (inband signaling) maupun diluar frekuensi speech (outband signaling).
  • MFC (Multi Frequency Coding), yaitu signaling dengan menggunakan kombinasi beberapa frekuensi contoh DTMF.
  • Digital, yaitu signaling dengan menggunakan bit-bit digital.
Signaling pada telepon analog adalah sinyal-sinyal yang terdengar pada saat melakukan panggilan telepon selain sinyal suara. Signaling pada telepon terbagi atas :

1. Signaling Supervisory yaitu signaling agar sentral telepon mengetahui keadaan telepon (aktif atau tidak). Sinyalnya adalah sinyal on/off hook.

2. Signaling Adressing yaitu signaling untuk pengalamatan telepon yang dipanggil. Sinyalnya adalah sinyal pulsa ataupun DTMF.

3. Signaling Call Progress yaitu signal yang terdengar saat proses pemanggil sedang berlangsung.

SUBSCRIBER – EXCHANGE SIGNALING
- Dari pelanggan ke sentral
- Informasi kondisi off-hook
- Informasi nomor B (nomor tujuan)
- Informasi jumlah uang yang dimasukkan (khusus untuk payphone)
- Informasi kondisi on-hook ketika panggilan usai
- Dari sentral ke pelanggan A (nomor pemanggil)
- Informasi bahwa sentral siap menerima nomor B
- Informasi mengenai status B (busy atau tidak)
- Informasi kongesti atau interception
- Sinyal charging (khusus untuk payphone)
- Dari sentral ke pelanggan B
- Sinyal ringing untuk menarik perhatian pelanggan B

Off-Hook Signaling (Analog)
- Loop Start (almost all telephones)
-Seizure is detected when current flows through local loop, due to off-hook
- Ground Start (antar PBX (Private Branch Exchange) atau antara PBX dengan Sentral Lokal)
- Seizure (upaya pendudukan kanal komunikasi) is detected when one wire is grounded
- Seizure can be initiated in both directions
- Untuk mengindikasikan status on/off-hook ke sentral lokal

EXCHANGE – EXCHANGE SIGNALING
- Channel Associated Signalling (CAS)
Signaling dilakukan menggunakan kanal yang juga digunakan untuk mentransfer informasi Informasi speech dan informasi signalling mengalir melalui jalur yang sama

Beberapa macam CAS
- Signalling dilakukan secara bersama pada kanal untuk speech (DC signalling, inband)
- Signalling dilakukan pada kanal yang sama dengan speech tetapi menggunakan frekuensi yang berbeda (out-band) Contoh: Signalling dilakukan melalui timeslot 16 (PCM signalling)
- Common Channel Signalling (CCS)

DC signalling
- Sinyal ditransfer dalam bentuk pulsa dengan cara merubah polaritas dan tahanan kawat penghubung
- Sistem bekerja dengan 3 kondisi pada arah forward dan 2 pada arah reverse
- Kondisi yang digunakan pada arah forward
- Sirkit bertahanan rendah
- Sirkit bertahanan besar
- Polaritas positif
- Pada arah reverse
- Polaritas normal (+a –b)
- Polaritas terbalik (-a +b)
-DC signalling digunakan pada koneksi fisik dua kawat
- Biasa digunakan pada koneksi antar sentral lokal
Tone frequency signalling
- Digunakan pada koneksi jarak jauh menggunakan FDM
- Inband signalling : 300 –3400 Hz
- Out-band signalling : menggunakan frekuensi yang lebih tinggi daripada frekuensu speech (mis. 3825 Hz

KLASIFIKASI SIGNALING
Signaling Berdasarkan Pemakaian Kanal
·         CAS (Channel Associated Signaling) adalah pensinyalan kanal yang bersesuaian. Tiap kanal voice memiliki 1 kanal signaling masing-masing secara exclusive (associated), dg menggunakan kanal fisik yg sama tetapi terpisah secara logika/timing berbeda.

Line and Register Signalling pada CAS
Line signalling : mentransfer informasi kondisi handset (off-hook atau on-hook)
Contoh : seizure, B answer, clear back, clear forward
-          Register signalling : signaling untuk mentransfer nomor B . Nomor B disimpan di register dan signalling melibatkan komunikasi antar register masing-masing sentral
Register signaling
-          Pada arah forward B number Katagori A End-of-pulsing information (Bila A number telah dikirimkan) A number (untuk charging misalnya)
-          Pada arah reverse Proceed-to-send signal (sentral siap menerima B number) Control signals : tipe informasi End-of-selection information : pesan untuk memutuskan register dan membentuk koneksi juga memberikan informasi kondisi handset B Charging information

E&M (Ear & Mouth) Signaling

- PBXs, switches
- Separate signaling leads for each direction
- E-Lead (inbound direction)
- M-Lead (outbound direction)
- Allows independent signaling

Forward and Reverse direction
- Forward signal mengalir dari sentral telepon tempat A berada menuju sentral telepon tempat B berada
- Backward signal mengalir pada arah yang berlawanan dengan forward signal

·         CCS (Common Channel Signaling) adalah pensinyalan kanal bersama. Sejumlah (kecil) kanal signaling digunakan oleh banyak kanal voice secara bersama (common). Umumnya secara fisik terpisah.

Common Channel Signaling

Signaling menggunakan kanal yang terpisah dari kanal untuk mentransfer informasi ® Terdapat jaringan signaling tersendiri

Common Channel Signalling
Signaling System Number 7 (SS7)
- Biasa disebut juga CCS #7
- Trend signaling untuk jaringan telekomunikasi modern
- Jaringan signalling terpisah dengan jaringan speech
- Pada PCM menggunakan kanal 16
- Informasi signaling dibawa di dalam frame-frame data

Elemen Jaringan Signalling SS7
- Signaling point (SP)
- Setiap titik jaringan yang mampu menangani pesan kontrol SS7
- Signal transfer point (STP)
- Titik signaling yang mampu merutekan pesan kontrol
- Control plane
- Bertanggung jawab untuk membentuk dan me-manage koneksi
- Information plane
- Setelah koneksi terbentuk, informasi ditransfer pada information plane Transfer Points

Signaling Network Structures
- Kapasitas STP
- Jumlah link signaling yang dapat ditangani
- Message transfer time
- Throughput capacity
- Network performance
- Number of SPs
- Signaling delays
- Availability and reliabilityKetersediaan jaringan untuk menyediakan layanan bila STP mengalami kerusakan

Signaling Berdasarkan Metode Penyaluran

Link-by-link.
Pengiriman suatu blok sinyal (lengkap) dari sentral asal dilakukan melalui satu atau beberapa sentral transit secara estafet (link-by-link) hingga sentral tujuan.

End-to-end
Sentral asal mengirim hanya sebagian informasi (yang diperlukan untuk ruting) ke setiap sentral transit yang dilaluinya. Seteleh sentral asal terhubung ke sentral tujuan, barulah Informasi lengkap (address tujuan) dikirimkan.

Enbloc.
Sama dengan mode link-by-link, yaitu sinyal lengkap dikirim secara estafet. Bedanya,terminologi enbloc hanya digunakan pada CCS (CCS No.7), sedangkan pada CAS (R2) biasa menggunakan terminologi link-by-link

Overlap.
Mode penyaluran seperti link-by-link namun informasi sinyal yang dikirim tidak secara sekaligus (lengkap) melainkan bertahap (sebagian-sebagian).

KESIMPULAN :
Kemudahan Persinyalan Pada dasarnya, persinyalan yang membawa informasi kendali komunikasi merupakan bagian dari sistem transmisi digital. Informasi tersebut dapat digabungkan ke dalam jalur transmisi digital bersama-sama dengan informasi kendali TDM yang dengan mudah dapat diidentifikasi sebagai kanal kendali komunikasi. Pendekatan lain adalah menyisipkan kode kendali ke dalam kanal data yang dapat diidentifikasi dan diterjemahkan sebagai informasi kendali oleh terminal penerima. Pendekatan lain lagi adalah memisahkan informasi kendali dengan informasi data.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar