Hidup yang kita inginkan, di samping yang berkecukupan, tentu juga yang penuh berkah. Dan perasaan bahagia pasti ingin menyelimuti hati kita meskipun hidup kita tidak bergelimang harta, karena apakah hanya dengan harta kita bisa bahagia? Tentu tidak!
Setidaknya bahagia itu bisa kita peroleh di saat kita mau mensyukuri karunia-Nya yang terlimpah kepada kita tiada henti. Dan juga menjadikan Dia, Sang Pencipta, selalu menyertai semua langkah kita.
Kita bisa melakukannya dengan menyertakan nama-Nya di setiap aktivitas kita. Kita sebut nama-Nya setiap kita hendak memulai seluruh aktivitas hidup kita, semuanya, dari bangun tidur sampai tidur lagi.
Ya… betul sekali, kita membiasakan diri membaca “basmallah” di awal setiap langkah hidup kita. Bacaan basmallah atau “Bismillaahirrahmaanirrahiim” kita baca di setiap akan melakukan aktivitas sehari-hari selama kita menjalani anugerah waktu.
Bangun tidur, bismillah… mau makan, bismillah… berangkat kerja atau kuliah, bismillah… memulai kerja, bismillah… mau tadarus Al Qur’an, bismillah… mau masak, bismillah… mencuci pakaian, bismillah… belajar, bismillah… mau menulis artikel, bismillah… mau menyapu lantai, bismillah… mau sedekah, bismillah… dan lain-lain, buaanyak sekali kegiatan kita [“a”-nya banyak, artinya banyaaaak dikuadratkan…]. Pendek kata, apa pun kegiatan kita, semuanya kita awali dengan “bismillah…”
“Wah, jadi semuanya bismillah dulu ya Mas?”
“He… eh!” (ngangguk).
“Terus, mau pacaran juga bismillah dulu dong Mas…?”
Toeoeeoeoeeng…! (mataku melotot… yang satu melirik ke kiri, satunya lagi ke kanan…)
“He..he..he.. Sejak kekasih saya pergi… eh, maksud saya… sejak teman saya mau pacaran terus baca bismillah… eh, dia malah tobat… jadi ingat Allah. Dia pun tidak jadi pacaran…”
“Hmm… jadi, pacaran = dosa, tapi pacaran = enak kan…? Yah, pacaran = dosa yang enak…”
“Memang ada dosa yang tidak enak?”, tanyaku.
“Ada Mas… Itu… ada maling (pencuri) yang nyuri anak ayam tetangga, tapi ketahuan yang punya, akhirnya dia dipukuli ramai-ramai…”
“Sampai mati nggak?”
“Tidak Mas, tapi setengah mati… babak belur…!!”
“Hmm… itu baru mau nyuri anak ayam ya… Lha, kalau yang dicuri induk ayam, jadi apa dia ya???”
“Jadi coverboy Mas… eh, maksud saya jadi pocong Mas… Artinya dipocong pakai kain kafan alias wafat…”
“Terus itu… yang korupsi uang rakyat, ratusan juta… bahkan milyaran Rupiah dan ketahuan, pada dipukuli sampai benjut nggak…?”
“Kayaknya nggak tuh Mas… mereka malah banyak yang bebas melenggang kangkung dan pergi pesiar…”
“Adil nggak???”
“Kalau mereka baca bismillah dulu, insya Allah tidak akan korupsi ya…?”
“Mungkin Mas…”
“Ok, kita bismillah dulu yuuuk…“Yuuuk…”
Bangun tidur, bismillah… mau makan, bismillah… berangkat kerja atau kuliah, bismillah… memulai kerja, bismillah… mau tadarus Al Qur’an, bismillah… mau masak, bismillah… mencuci pakaian, bismillah… belajar, bismillah… mau menulis artikel, bismillah… mau menyapu lantai, bismillah… mau sedekah, bismillah… dan lain-lain, buaanyak sekali kegiatan kita [“a”-nya banyak, artinya banyaaaak dikuadratkan…]. Pendek kata, apa pun kegiatan kita, semuanya kita awali dengan “bismillah…”
“Wah, jadi semuanya bismillah dulu ya Mas?”
“He… eh!” (ngangguk).
“Terus, mau pacaran juga bismillah dulu dong Mas…?”
Toeoeeoeoeeng…! (mataku melotot… yang satu melirik ke kiri, satunya lagi ke kanan…)
“He..he..he.. Sejak kekasih saya pergi… eh, maksud saya… sejak teman saya mau pacaran terus baca bismillah… eh, dia malah tobat… jadi ingat Allah. Dia pun tidak jadi pacaran…”
“Hmm… jadi, pacaran = dosa, tapi pacaran = enak kan…? Yah, pacaran = dosa yang enak…”
“Memang ada dosa yang tidak enak?”, tanyaku.
“Ada Mas… Itu… ada maling (pencuri) yang nyuri anak ayam tetangga, tapi ketahuan yang punya, akhirnya dia dipukuli ramai-ramai…”
“Sampai mati nggak?”
“Tidak Mas, tapi setengah mati… babak belur…!!”
“Hmm… itu baru mau nyuri anak ayam ya… Lha, kalau yang dicuri induk ayam, jadi apa dia ya???”
“Jadi coverboy Mas… eh, maksud saya jadi pocong Mas… Artinya dipocong pakai kain kafan alias wafat…”
“Terus itu… yang korupsi uang rakyat, ratusan juta… bahkan milyaran Rupiah dan ketahuan, pada dipukuli sampai benjut nggak…?”
“Kayaknya nggak tuh Mas… mereka malah banyak yang bebas melenggang kangkung dan pergi pesiar…”
“Adil nggak???”
“Kalau mereka baca bismillah dulu, insya Allah tidak akan korupsi ya…?”
“Mungkin Mas…”
“Ok, kita bismillah dulu yuuuk…“Yuuuk…”
Bismillah mula-mula
Bismillah yang mengawali
Bismillah akan membuatmu bahagia
Dengan bismillah hati kan terjaga,
lalu keberkahan menaungi kita
**
Bismillah dan melangkah
Bismillah lalu bekerja
Bismillah di dalam hatiku tenang
karena semua hanyalah milik-Nya,
bahkan nafas adalah kemurahan-Nya
Bismillah Yaa Rahman Yaa Rahiim…
**
Terkadang hidup dalam sepi hati,
karena jiwa yang rindu ‘tuk kembali pada Allah
[Opick]
Sahabat-sahabatku, sungguh indah bila kita memulai segala sesuatu dengan bismillah… menyebut nama-Nya yang agung. Jika kita sendirian maka Dia ada di sisi kita. Jika kita di tengah keramaian, Dia pun bersama kita. Dialah yang akan mengiringi langkah kaki kita, dalam suka dan duka… menyertai di setiap hembusan nafas kita, dan insya Allah kita akan selalu dalam penjagaan-Nya.
Tidak ada duka dalam bismillah… Tidak ada kesedihan dalam bismillah… Tidak ada ratapan dalam bismillah… dan semua ‘kan terasa indah.
“Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang…”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar