KUIS
JARINGAN KOMPUTER I
Nama : Iswahyuni
Npm : 1111706
Kelas : TI P-1101
Semester : 4 – Genap
STMIK BUDIDARMA MEDAN
T.A 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah ini berhasil diselesaikan, tentang jaringan komputer I
Saya berharap tulisan ini bermanfaat bagi setiap yang membaca dan bisa menambah informasi mengenai jaringan komputer .
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karna itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Akhir kata saya ucapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Medan, Juli 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………….……… 1
Daftar Isi………………………………………………………………….. 2
Bab I TOPOLOGI JARINGAN……...………..…………………………. 3
1.1. Topologi Bus……………………………………………….… 3
1.2. Topologi Token Ring (Cincin)…………….…... ……………. 6
1.3. Topologi Star (Bintang) …………………………………….. 8
1.4. Topologi Tree (Pohon)………… …….……….…………….. 10
1.5. Topologi Jala atau Topologi Mesh ....…………...................... 13
1.6. Topologi Plex Network (Kombinasi)...................................... 15
BAB II KLASIFIKASI JARINGAN BERDASARKAN GEOGRAFIS… 18
2.1. Local Area Network (LAN)………………………………….. 18
2.2. Metropolitan Area Network (MAN)……...…………………. 20
2.3. Wide Area Network (WAN)……………………………...….. 22
2.4. Jaringan Tanpa Kabel…………………………..………….….. 24
2.5. Internet Work……………………………………………...…... 26
2.6. Campus Area Network (CAN)…………………………...….… 27
BAB III IP ADDRESS..........................…………………………….…….. 29
3.1. Pengertian IP Address………………………………………… 29
3.2. Format IP Address……………..…………………………....... 29
3.3. Pengelompokan Kelas – kelas dalam IP Address……………. 30
3.4. Subnet Mask…………………………………………………... 34
3.5. Fungsi IP Address……………………………………………... 35
3.6. Keunggulan protocol IP……………………………………….. 36
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 38
BAB I
TOPOLOGI JARINGAN
Topologi jaringan adalah sebuah pola interkoneksi dari beberapa terminal komputer. Topologi jaringan merupakan representasi geometri dari hubungan antar perangkat (terminal komputer, repeaters, bridges) satu dengan lainnya. Pola ini sangat erat kaitannya dengan metode access dan media pengiriman yang digunakan. Topologi yang ada sangatlah tergantung dengan letak geograpis dari masing-masing terminal, kualitas kontrol yang dibutuhkan dalam komunikasi ataupun penyampaian pesan, serta kecepatan dari pengiriman data.
Topologi jaringan sendiri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Physical.
Merupakan gambaran fisik dari hubungan antara perangkat (komputer, server, hub, switch, dan kabel jaringan) yang membentuk suatu pola khusus
2. Logical.
Merupakan gambaran bagaimana suatu perangkat dapatberkomunikasi dengan perangkat lainnya.
Terdapat enam macam topologi jaringan umum digunakan, yaitu Topologi Bus, Topologi Token Ring (Cincin), Topologi Star (Bintang), Topologi Tree (Pohon), Topologi Jala atau Topologi Mesh, dan Plex Network (Jaringan Kombinasi)
1.1. Topologi Bus
Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.
Kesulitan utama dari penggunaan kabel sepaksi adalah sulit untuk mengukur apakah kabel sepaksi yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node.).
Pada topologi bus dua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan men tap Ethernetnya sepanjang kabel.
Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.
Dikenal dengan istilah bus-network, yang cocok digunakan untuk daerah yang tidak terlalu luas. Setiap komputer (setiap simpul) akan dihubungkan dengan sebuah kabel komunikasi melalui sebuah interface. Setiap komputer dapat berkomunikasi langsung dengan komputer ataupun peralatan lainnya yang terdapat didalam network, dengan kata lain, semua simpul mempunyai kedudukan yang sama. Dalam hal ini, jaringan tidak tergantung kepada komputer yang ada dipusat, sehingga bila salah satu peralatan atau salah satu simpul mengalami kerusakan, sistem tetap dapat beroperasi. Setiap simpul yang ada memiliki address atau alam sendiri. Sehingga untuk meng-access data dari salah satu simpul, user atau pemakai cukup menyebutkan alamat dari simpul yang dimaksud.
Gambar 1.1a
Topologi Bus
Ciri-ciri
- Teknologi lama, dihubungkan dengan satu kabel dalam satu baris
- Tidak membutuhkan peralatan aktif untuk menghubungkan terminal/komputer
- Sangat berpengaruh pada unjuk kerja komunikasi antar komputer, karena hanya bisa digunakan oleh satu komputer
- Kabel “cut” dan digunakan konektor BNC tipe T
- Diujung kabel dipasang 50 ohm konektor
- Jika kabel putus maka komputer lain tidak dapat berkomunikasi dengan lain
- Susah melakukan pelacakan masalah
Kelebihan topologi Bus
- pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
- Hemat kabel , pastinya kan hanya mengunakan 1 kabel tunggal.
- Layout kabel sederhana, karena hanya sejalur saja. Artinya lurus tinggal kalo mau nambah atau megurangi workstation nga bingung mau di taruh di mana.
- Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa menggangu workstation yang lain.
Kelemahan topologi bus
- Bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan
- Deteksi dan Isolasi kesalahan sangat kecil.
- Kepadatan lalulintas pada jalur utama.
- Kelemahan dari topologi ini adalah apabila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami ganguan.
- Di perlukan Repeater untuk jarak Jauh.
1.2. Topologi Token Ring (Cincin)
Pada jaringan ini terdapat beberapa peralatan saling dihubungkan satu dengan lainnya dan pada akhirnya akan membentuk bagan seperti halnya sebuah cincin. Jaringan cincin tidak memiliki suatu titik yang bertindak sebagai pusat ataupun pengatur lalu lintas data, semua simpul mempunyai tingkatan yang sama. Data yang dikirim akan berjalan melewati beberapa simpul sehingga sampai pada simpul yang dituju. Dalam menyampaikan data, jaringan bisa bergerak dalam satu ataupun dua arah. Walaupun demikian, data yang ada tetap bergerak satu arah dalam satu saat. Pertama, pesan yang ada akan disampaikan dari titik ketitik lainnya dalam satu arah. Apabila ditemui kegagalan, misalnya terdapat kerusakan pada peralatan yang ada, maka data yang ada akan dikirim dengan cara kedua, yaitu pesan kemudian ditransmisikan dalam arah yang berlawanan, dan pada akhirnya bisa berakhir pada tempat yang dituju. Konfigurasi semacam ini relative lebih mahal apabila dibanding dengan konfigurasi jaringan bintang. Hal ini disebabkan, setiap simpul yang ada akan bertindak sebagai komputer yang akan mengatasi setiap aplikasi yang dihadapinya, serta harus mampu membagi sumber daya yang dimilikinya pada jaringan yang ada. Disamping itu, sistem ini lebih sesuai digunakan untuk sistem yang tidak terpusat (decentralized-system), dimana tidak diperlukan adanya suatu prioritas tertentu.
Gambar 1.2a
Topologi Token Ring (Cincin)
Gambar 3.2b
Ring Networks (Jaringan Cincin)
Kelebihan
- Hemat kabel
- Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada satu waktu hanya satu node yang dapat mengirimkan data
Kelemahan
- Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan.
- Pengembangan jaringan lebih kaku
- Sulit mendeteksi kerusakan
- Dapat terjadi collision[dua paket data tercampur]
- Diperlukan penanganan dan pengelolaan khusus
1.3. Topologi Star (Bintang)
Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah. Dalam konfigurasi bintang, beberapa peralatan yang ada akan dihubungkan kedalam satu pusat komputer. Kontrol yang ada akan dipusatkan pada satu titik, seperti misalnya mengatur beban kerja serta pengaturan sumber daya yang ada. Semua link harus berhubungan dengan pusat apabila ingin menyalurkan data kesimpul lainnya yang dituju. Dalam hal ini, bila pusat mengalami gangguan, maka semua terminal juga akan terganggu. Model jaringan bintang ini relative sangat sederhana, sehingga banyak digunakan oleh pihak per-bank-kan yang biasanya mempunyai banyak kantor cabang yang tersebar dipelbagai lokasi. Dengan adanya konfigurasi bintang ini, maka segala macam kegiatan yang ada di-kantor cabang dapatlah dikontrol dan dikoordinasikan dengan baik. Disamping itu, dunia pendidikan juga banyak memanfaatkan jaringan bintang ini guna mengontrol kegiatan anak didik mereka.
Gambar 1.3a
Topologi Star Network (Jaringan Bintang)
Topologi jaringan Star Network (Jaringan Bintang)
Kelebihan
- Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
- Tingkat keamanan termasuk tinggi.
- Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
- Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
- akses Kontrol terpusat.
- Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
- Paling fleksibel.
Kekurangan
- Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
- Boros dalam pemakaian kabel.
- HUB jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
- terlalu penting hub sehinga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut akan down
- jaringan tergantung pada terminal pusat
- jika menggunakan switch dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
- biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau ring
1.4. Topologi Tree (Pohon)
Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi bintang dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung.
Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul atau node. Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7.
Gambar 1.4a
Kelebihan:
· Dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan.
· Pemasangannya relatif mudah, karena setiap alat atau computer hanya membutuhkan satu port I/O.
· Deteksi kesalahan cukup mudah.
· Kerusakan pada salah satu link tidak mempengaruhi sambungan yang lain, asalkan hub masih berfungsi.
· Adanya hub sekunder memungkinkan lebih banyak perangkat yang dapat tersambung ke sebuah hub sentral, sehingga menambah jarak jangkauan jaringan.
Kelemahan:
· Apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.
· Kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalam pengaturannya , termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan.
- Boros dalam pemakaian kabel.
- HUB jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
Gambar 1.4b
Topologi Jaringan Tree Network (Jaringan Pohon)
Gambar 1.4c
Topologi Jaringan Tree Network (Jaringan Pohon)
1.5. Topologi Jala atau Topologi Mesh
Topologi Jala Atau Topologi Mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).
Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).
Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila sebanyak 5 (lima) komputer akan dihubungkan dalam bentuk topologi mesh maka agar seluruh koneksi antar komputer dapat berfungsi optimal, diperlukan kabel koneksi sebanyak 5(5-1)/2 = 10 kabel koneksi, dan masing-masing komputer harus memiliki port I/O sebanyak 5-1 = 4 port (lihat gambar).
Gambar 1.5a
Kelebihan :
- Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
- Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
- Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
- Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
Kekurangan :
- Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
- Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini * Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
- Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.
Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, topologi mesh biasanya diimplementasikan pada komputer-komputer utama dimana masing-masing komputer utama tersebut membentuk jaringan tersendiri dengan topologi yang berbeda (hybrid network).
Gambar 1.5b
1.6. Topologi Plex Network (Kombinasi)
Merupakan jaringan yang benar-benar interactive, dimana setiap simpul mempunyai kemampuan untuk meng-access secara langsung tidak hanya terhadap komputer, tetapi juga dengan peralatan ataupun simpul yang lain. Secara umum, jaringan ini mempunyai bentuk mirip dengan jaringan bintang. Organisasi data yang ada menggunakan de-sentralisasi, sedang untuk melakukan perawatan, digunakan fasilitas sentralisasi
Topologi Jaringan Plex Network (Jaringan Kombinasi)
Topologi Logik pada umumnya terbagi mejadi dua tipe, yaitu :
a. Topologi Broadcast
Secara sederhana dapat digambarkan yaitu suatu host yang mengirimkan data kepada seluruh host lain pada media jaringan.
b. Topologi Token Passing
Mengatur pengiriman data pada host melalui media dengan menggunakan token yang secara teratur berputar pada seluruh host. Host hanya dapat mengirimkan data hanya jika host tersebut memiliki token. Dengan token ini, collision dapat dicegah.
Faktor – faktor yang perlu mendapat pertimbangan untuk pemilihan topologi adalah sebagai berikut :
§ Biaya
Sistem apa yang paling efisien yang dibutuhkan dalam organisasi.
§ Kecepatan
Sampai sejauh mana kecepatan yang dibutuhkan dalam sistem.
§ Lingkungan
Misalnya listrik atau faktor – faktor lingkungan yang lain, yang berpengaruh pada jenis perangkat keras yang digunakan.
§ Ukuran
Sampai seberapa besar ukuran jaringan. Apakah jaringan memerlukan file server atau sejumlah server khusus.
§ Konektivitas
Apakah pemakai yang lain yang menggunakan komputer laptop perlu mengakses jaringan dari berbagai lokasi.
BAB II
KLASIFIKASI JARINGAN BERDASARKAN GEOGRAFIS
Kita telah mengetahui bahwa sekumpulan atau serangkaian komputer yang saling terhubung satu dengan yang lainnya akan membentuk sebuah jaringan. Adapun pengelompokan (klasifikasinya) berdasarkan jarak area maupun geografisnya, maka terbagi menjadi :
2.1.Loca1 Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya. Kebanyakan LAN ini berbasis IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, teknologi Ethernet kini telah berkembang menjadi teknologi 802.11b atau sering disebut Wi-fi. Tempat-tempat yang menyediakan jaringan LAN atau Wi-Fi biasa disebut Hotspot.
Ciri-ciri LAN :
- Meliputi wilayah yang sempit/kecil
- Transfer data lebih cepat
- Berbagi perangkat keras (hardware)
- Berbagi perangkat lunak (software)
- Sharing sangat mudah
- Memudahkan komunikasi antar user Jarak jangkau hingga 1 Km (menurut Cisco)
Keuntungan LAN :
- Biaya akses ke internet lebih murah, karena menggunakan server
- Informasi lebih banyak ditemukan oleh client / user
- Dapat saling tukar menukar komunikasi/data
- Bisa dijadikan workstation
Kelemahan LAN :
- Jika menggunakan HUB akses akan lebih lambat, karena tebagi untuk client yang lain.
- Tidak Bisa dijadikan Server
LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan software, yaitu :
- Komponen Fisik Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC), Kabel, Topologi jaringan.
- Komponen Software Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan. Jaringan ini disebut sebagai jaringan area, yaitu jaringan yang terbatas untuk area kecil, seperti pada lingkungan perkantoran di sebuah gedung, sekolah, atau kampus. Dalam jaringan LAN, terdapat satu komputer yang biasa disebut server, yang fungsinya adalah untuk memberikan layanan perangkat lunak (software), mengatur aktivitas jaringan dan menyimpan file. Selain server ada pula komputer lain yang terhubung dalam jaringan (network) yang disebut dengan workstation (client). Pada umumnya teknologi jaringan LAN menggunakan media kabel untruk menghubungkan komputer-komputer yang digunakan. LAN dapat dibedakan berdasarkan tiga karakteristik, yaitu ukuran, teknologi transmisi, dan topologinya. Teknologi transmisi yang bisa digunakan adalah transmisi kabel tunggal. Pada LAN biasa, kecepatan transmisi sekitar 10 – 100 Mbps (Megabit/second), dan faktor kesalahan kecil. Topologi yang digunakan biasanya topologi Bus, Star dan Ring.
2.2.Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mamapu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana.
Alasan utama memisahkan MAN sebagai kategori khusus adalah telah ditentukannya standart untuk MAN, dan standart ini sekarang sedang diimplementasikan. Standart tersebut disebut DQDB (Distributed Queue Dual Bus) atau 802.6 menurut standart IEEE. DQDB terdiri dari dua buah kabel unidirectional dimana semua komputer dihubungkan, seperti ditunjukkan pada gambar 1.2. Setiap bus mempunyai sebuah head–end, perangkat untuk memulai aktivitas transmisi. Lalulintas yang menuju komputer yang berada di sebelah kanan pengirim menggunakan bus bagian atas. Lalulintas ke arah kiri menggunakan bus yang berada di bawah.
Jaringan ini lebih luas dari jaringan LAN dan menjangkau antar wilayah dalam satu provinsi. Jaringan MAN menghubungkan jaringan-jaringan kecil yang ada, seperti LAN yang menuju pada lingkungan area yang lebih besar. Contoh, beberapa bank yang memiliki jaringan komputer di setiap cabangnya dapat berhubungan satu sama lain sehingga nasabah dapat melakukan transaksi di cabang maupun dalam propinsi yang sama.
Ciri-ciri dari jaringan MAN :
- Lingkup koneksi antar kota
- Menghubungkan banyak jaringan LAN
- Kecepatan koneksinya antara 10 Mbps-100 Mbps
- Lewat jaringan umum seperti satelit, telkom, ataupun gelombang radio
Kelemahan dari Jaringan MAN :
- Jika ada troubleshooting sulit melakukan pengecekan / diagnosa
- Jaringan internet akan lambat jika lalu lintas jaringan padat
Kelebihan dari jaringan MAN :
- Hemat biaya dan pengkabelan
- Mudah dikembangkan
2.3.Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, serting kali mencakup sebuah negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk mejalankan program-program aplikasi. Pada sebagian besar WAN, subnet terdiri dari dua komponen, yaitu kabel transmisi dan elemen switching. Kabel transmisi (disebut juga sirkuit, channel, atau trunk) memindahkan bit-bit dari satu mesin ke mesin lainnya.
Element switching adalah komputer khusus yang dipakai untuk menghubungkan dua kabel transmisi atau lebih. Saat data sampai ke kabel penerima, element switching harus memilih kabel pengirim untuk meneruskan pesan-pesan tersebut. Sayangnya tidak ada terminologi standart dalam menamakan komputer seperti ini. Namanya sangat bervariasi disebut paket switching node, intermidiate system, data switching exchange dan sebagainya.
Gambar 2.3a
Gambar 2.3b
Sebagai istilah generik bagi komputer switching, kita akan menggunakan istilah router. Tapi perlu diketahui terlebih dahulu bahwa tidak ada konsensus dalam penggunaan terminologi ini. Dalam model ini, seperti ditunjukkan oleh gambar 1.4 setiap host dihubungkan ke LAN tempat dimana terdapat sebuah router, walaupun dalam beberapa keadaan tertentu sebuah host dapat dihubungkan langsung ke sebuah router. Kumpulan saluran komunikasi dan router (tapi bukan host) akan membentuk subnet.
Ciri-ciri Jaringan WAN :
- Jangkauan geografisnya luas (antar wilayah, negara atau benua)
- Gabungan antara LAN dan WAN
- Kecepatan jaringan antara 10 Mbps-100 Mbps
- Melewati jaringan umum seperti satelit (VSAT), gelombang radio, umum
Keuntungan Jaringan WAN :
- Server kantor pusat dapat dijadikan sebagai bank data dari kantor cabang
- Komunikasi antar kantor dapat menggunakan E-mail dan chat.
- Dokumen/file yang biasanya dikirimkan melalui fax ataupun paket kantor pos, dapat dikirim melalui email dan transfer file dari atau ke kantor pusat dan kantor cabang dengan biaya yang murah dan dalam jangkauan waktu yang singkat
- Polling data dan updating data antar kantor dapat dilakukan setiap hari pada waktu yang telah ditentukan oleh kantor tersebut
2.4.Jaringan tanpa kabel
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat infor-masi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada di atas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat.
Dengan Wireless LAN seorang pemakai yang mobile dapat terkoneksi ke LAN lewat koneksi tanpa kabel (radio). Standard IEEE 802.11 digunakan oleh para vendor untuk mengembangkan device untuk mendukung Wireless LAN ini.
Standarisasi ini menjelaskan dua cara modulasi untuk membangun komunikasi antar peralatan. Kedua metode modulasi tersebut, yaitu Direct-sequence spread spectrum(DSSS) dan frequency-hopping spread spectrum (FHSS), menggunakan teknologi FSK (Frequency- shift keying) dan memiliki spread spectrum 2.4 GHz. Ada empat macam tipe jaringan tanpa kabel, mulai dari murah dan lambat sampai dengan mahal dan cepat :
- Bluetooth, adalah spesifikasi industri komputasi dan telekomunikasi yang menjelaskan bagaimana telepon bergerak, komputer dan personal digital assistant (PDA) dapat dengan mudah terinterkoneksi satu dengan lainnya dan juga dapat terinterkoneksi dengan telepon dan komputer dengan koneksi tanpa kabel. Bluetooth membutuhkan chip transceiver pada tiap peralatannya. Transceiver mengirim dan menerima pada band frekuensi 2.45 GHz. Bluetooth menyediakan 3 saluran suara dan 1 saluran data. Setiap device memiliki alamat 48-bit sesuai dengan standard IEEE 802. Maksimum jarak adalah 10 meter, dan memiiki kecepatan pertukaran data 1 Mbps (bit per second).
- IrDA (Infrared Data Association), adalah standard device untuk berkomunikasi dengan lainnya menggunakan pulsa cahaya infrared. IrDA mampu memberikan kecepatan transmisi data mencapai 4 Mbps dengan maksimum ukuran data 2048 byte. IrDa ada kelemahan, yaitu kurang fleksibel, karena dua device yang menggunakan IrDA harus memperhatikan arah pasangannya.
- HomeRF (SWAP), Home RF (Home Radio Frequency) adalah jaringan tanpa kabel untuk rumah/ bisnis kecil standard yang dikembangkan oleh Proxim Inc. yang menggabungkan antara Digital Enhanced Cordless Telecommunications (DECT) standarisasi telepon portabel dengan 802.11b. Home RF menggunakan FHSS dengan kecepatan mencapai 1.6 Mbps dan menjangkau area 150 ft, jadi sangat cocok untuk jaringan dalam suatu rumah. HomeRF dirancang untuk dapat berada dalam satu lokasi dengan jaringan wireless lain dan dapat bertahan dengan suatu interferensi (misal dari microwave.
- WECA (Wi-Fi), merupakan standard yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan jaringan tanpa kabel dunia usaha yang areanya lebih luas dan membutuhkan bandwidth yang lebih besar daripada HomeRF. Wi-Fi menerapkan mekanisme DSSS dan dikatakan memenuhi standarisasi IEEE 802.11b. Wi-Fi menyediakan bandwidth mencapai 11 Mbps. Setiap device yang kompatibel dengan standard Wi-Fi diberikan suatu logo.
2.5. Internet Work
Internetwork Internet merupakan induk dari semua jaringan di seluruh dunia. Saat ini internet telah berfungsi sebagai jantung dari era informasi. Internet disebut induk dari semua jaringan karena kata Internet adalah jaringan komputer di seluruh dunia yang menghubungkan jaringan komputer yang lebih kecil, misal jaringan pendidikan, komersial, militer, individual, dll. Komponen dari internet adalah World Wide Web atau sering disingkat dengan (WWW). WWW sendiri adalah sister interkoneksi komputer dengan internet yang mendukung format multimedia. Dengan kata lain WWW adalah penghubung dari server-server di dunia dengan berbagai format data yang berbeda pula.
2.6.CAN (Campus Area Network)
Campus area network (CAN) adalah jaringan komputer yang interconnects jaringan area lokal di seluruh wilayah geografis yang terbatas, seperti universitas kampus, sebuah perusahaan kampus, atau pangkalan militer. Hal ini dapat dianggap sebagai daerah metropolitan jaringan yang khusus untuk pengaturan kampus. Sebuah jaringan area kampus karena itu, lebih besar dari sebuah jaringan area lokal, tetapi lebih kecil dibandingkan dengan luas area network. Istilah ini kadang-kadang digunakan untuk merujuk ke kampus universitas, sementara istilah perusahaan jaringan area digunakan untuk merujuk kepada perusahaan, bukan kampus.
Walaupun tidak dianggap sebagai jaringan area luas, yang membentang CAN jangkauan setiap jaringan area lokal di dalam kawasan kampus sebuah organisasi. Dalam CAN, maka bangunan dari universitas atau perusahaan yang saling berhubungan dengan kampus yang sama jenis perangkat keras dan jaringan teknologi yang akan digunakan dalam satu LAN. Selain itu, semua komponen, termasuk aktif, router, dan kabel, serta koneksi nirkabel poin, dimiliki dan dikelola oleh organisasi.
BAB III
IP ADDRESS
3.1.Pengertian IP Address
IP address adalah alamat identifikasi komputer/host yang berada didalam jaringan. Dengan adanya IP address maka data yang dikirimkan oleh host/komputer pengirim dapat dikirimkan lewat protokol TCP/IP hingga sampai ke host/komputer yang dituju. Setiap komputer/host memiliki IP address yang unik sehingga dua komputer/host yang berbeda tidak boleh memiliki IP address yang sama dalam satu jaringan.
3.2.Format IP address
IP address dinyatakan dalam struktur bilangan biner yang terdiri atas 32 bit dengan bentuk sebagai berikut.
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Contoh
11000000000010100001111000000010
Agar kita mudah membaca IP address, maka 32 bit bilangan itu dibagi ke dalam 4 segmen yang masing-masing berisi 8 bit. Kedelapan bit itu bisa disebut oktat.
Selanjutnya, setiap oktat diterjemahkan ke dalam bilangan decimal. Misalnya:
11000000 = 192
00001010 = 10
00011110 = 30
00000010 = 2
Adapun nilai terbesar dari 8 bit adalah 11111111 atau sama dengan 225. Dengan demikian, jumlah IP address seluruhnya adalah 225 x 225 x 225 x 225. Struktur IP address terdiri atas dua bagian yaitu bagian networkID dan hostID. NetworkID menunjukkan ID alamat jaringan tempat host-host berada, sedangkan hostID adalah bagian yang menunjukkan host itu berada. Sederhananya, networkID seperti nama jalan sedangkan hostID adalah nomor rumah dijalan tersebut.
3.3.Pengelompokan Kelas-kelas dalam IP ADDRESS
Guna memudahkan dalam pembagiannya maka IP address dibagi-bagi ke dalam kelas-kelas yang berbeda, yaitu sebagai berikut.
a) Kelas A
IP address kelas A terdiri atas 8 bit untuk network ID dan sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host sangat besar. Pada bit pertama diberikan angka 0 sampai dengan 127.
Karakteristik IP Kelas A
Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit pertama : 0
NetworkID : 8 bit
HostID : 24 bit
Oktat pertama : 0 – 127
Jumlah network : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
Rentang IP : 1.x.x.x – 126.x.x.x
Jumlah IP address : 16.777.214
Contoh
IP address 120.31.45.18 maka :
· NetworkID = 120
· HostID = 31.45.18
Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 31.45.18 pada jaringan 120
b) Kelas B
IP address kelas B terdiri atas 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama, diberikan angka 10.
Karakteristik IP Kelas B
Format : 10NNNNNN. NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit pertama : 10
NetworkID : 16 bit
HostID : 16 bit
Oktat pertama : 128 – 191
Jumlah network : 16.384
Rentang IP : 128.1.x.x – 191.255.x.x
Jumlah IP address : 65.534
Contoh
IP address 150.70.60.56 maka :
· NetworkID = 150.70
· HostID = 60.56
Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 60.56 pada jaringan 150.70
c) Kelas C
IP address kelas C terdiri atas 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan berukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Pada 3 bit pertama, diberikan angka 110.
Karakteristik IP Kelas C
Format : 110NNNNN.NNNNNNNN. NNNNNNNN.HHHHHHHH
Bit pertama : 110
NetworkID : 24 bit
HostID : 8 bit
Oktat pertama : 192 – 223
Jumlah network : 2.097.152
Rentang IP : 192.0.0.x – 223.255.225.x
Jumlah IP address : 254
Contoh
IP address 192.168.1.1 maka :
- NetworkID = 192.168.1
- HostID = 1
Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 1 pada jaringan 192.168.1
Kelas IP address lainnya adalah D dan E, namun kelas IP D dan E tersebut tidak digunakan untuk alokasi IP secara normal tetapi digunakan untuk IP multicasting dan untuk eksperimental.
Tabel : Jumlah networkID dan hostID
Kelas | Antara | Jumlah jaringan | Jumlah Host Jaringan |
A | 1 s.d. 126 | 126 | 16.777.214 |
B | 128 s.d. 191 | 16.384 | 65.534 |
C | 192 s.d. 223 | 2.097.152 | 254 |
Tabel : Rentang IP address untuk setiap kelas
Kelas | Alamat Awal | Alamat Akhir |
A | XXX.0.0.1 | XXX.255.255.255 |
B | XXX.XXX.0.1 | XXX.XXX.255.255 |
C | XXX.XXX.XXX.1 | XXX.XXX.XXX.255 |
3.4.Subnet Mask
Nilai subnet mask berfungsi untuk memisahkan network ID dengan host ID. Subnet mask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan, apakah jaringan yang dimaksud adalah jaringan lokal atau nonlokal. Untuk jaringan Nonlokal berarti TCP/IP harus mengirimkan paket data melalui sebuah Router. Dengan demikian, diperlukan address mask untuk menyaring IP address dan paket data yang keluar masuk jaringan tersebut. Network ID dan host ID didalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask. Masing-masing subnet mask menggunakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit groupsdari semua satu (1) yang menunjukkan network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.
Sebagai contoh, alamat kelas B: 170.203.93.5 bilangan binernya adalah:
10101010 11001011 01011101 00000101
Subnet mask default untuk alamat kelas B adalah:
11111111 11111111 00000000 00000000
Bisa juga ditulis dalam notasi desimal:
255.255.0.0
Tabel : Subnet mask untuk internet address classes
Kelas | Bit Subnet | Subnet mask |
A | 11111111 00000000 00000000 00000000 | 225.0.0.0 |
B | 11111111 11111111 00000000 00000000 | 225.225.0.0 |
C | 11111111 11111111 11111111 00000000 | 225.225.225.0 |
3. 5. Fungsi IP ADDRESS
IP Merupakan Protokol pada network layer yang memiliki sifat dan perananan sebagai Connectionless, yakni setiap paket data yang dikirimkan pada suatu saat akan melalui rute secara independen. Paket IP atau datagram akan melalui rute yang ditentukan oleh setiap router yang dilewati oleh datagram tersebut. Hal ini memungkinkan keseluruhan datagram sampai di lokasi tujuan dalam urutan yang berbeda karena menempuh rute yang berbeda pula.
Unreliable atau ketidak handalan Adalah Protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti sampai ke tempat tujuan. Ia hanya akan melakukan best effort delivery yakni melakukan usaha sebaik-baiknya agar paket yang dikirim tersebut sampai ke tujuan. Suatu datagram bisa saja tidak sampai dengan selamat ke tujuan karena beberapa hal berikut:
§ Adanya bit error pada saat pentransmisian datagram pada suatu medium
§ Router yang dilewati mendiscard datagram,
§ karena terjadinya kongesti dan kekurangan ruang memori buffer
§ Putusnya rute ke tujuan,
§ untuk sementara waktu akibat adanya router yang down
§ Terjadinya kekacauan routing,
§ sehingga datagram mengalami looping
IP juga didesain untuk dapat melewati berbagai media komunikasi yang memiliki karakteristik dan kecepatan yang berbeda-beda. Pada jaringan Ethernet, panjang satu datagram akan lebih besar dari panjang datagram pada jaringan publik yang menggunakan media jaringan telepon, atau pada jaringan wireless. Perbedaan ini semata-mata untuk mencapai throughput yang baik pada setiap media. Pada umumnya, semakin cepat kemampuan transfer data pada media tersebut, semakin besar panjang datagram maksimum yang digunakan. Akibat dari perbedaan ini, datagram IP dapat mengalami fragmentasi ketika berpindah dari media kecepatan tinggi ke kecepatan rendah misalnya dari LAN Ethernet 10 Mbps ke leased line menggunakan Point-to-Point Protocol dengan kecepatan 64 kbps. Pada router/host penerima, datagram yang ter-fragmen ini harus disatukan kembali sebelum diteruskan ke router berikutnya, atau ke lapisan transport pada host tujuan. Hal ini menambah waktu pemrosesan pada router dan menyebabkan delay. Seluruh sifat yang diuraikan pada di atas adalah akibat adanya sisi efisiensi protokol yang dikorbankan sebagai konsekuensi dari
3.6. Keunggulan protokol IP.
Keunggulan ini berupa kemampuan menggabungkan berbagai media komunikasi dengan karakteristik yang berbeda-beda, fleksibel dengan perkembangan jaringan, dapat merubah routing secara otomatis jika suatu rute mengalami kegagalan, dsb. Misalnya, untuk dapat merubah routing secara dinamis, dipilih mekanisme routing yang ditentukan oleh kondisi jaringan dan elemen-elemen jaringan router. Selain itu, proses routing juga harus dilakukan untuk setiap datagram, tidak hanya pada permulaan hubungan. Marilah kita perhatikan struktur header dari protokol IP beserta fungsinya masing-masing. Setiap protokol memiliki bit-bit ekstra diluar informasi/data yang dibawanya. Selain informasi, Bit Bit ini juga berfungsi sebagai alat kontrol. Dari sisi efisiensi, semakin besar jumlah bit ekstra ini, maka semakin kecil efisiensi komunikasi yang berjalan. Sebaliknya semakin kecil jumlah bit ekstra ini, semakin tinggi efisiensi komunikasi yang berjalan. Disinilah dilakukan trade-off antara keandalan datagram dan efisiensi. Sebagai contoh, agar datagram IP dapat menemukan tujuannya, diperlukan informasi tambahan yang harus dicantumkan pada header ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Tanenbaum, AS, Computer Networks, Prentise Hall, 19963. Stallings, W. Local Network, Macmillan Publishing Company, 1985.